Tak bisakah kau mengerti,
semua tangis hati ini
sakit yang merasuki,
saat kau melangkah pergi
Akankah kau kembali lagi
kembali untuk yang ketiga kalinya dalam hati ini
kembali untuk menerangi langkah ini
kembali untuk mencintai diri ini
akankah kau bisa berada di sisi
untuk mengusap tangis di pipi ini
untuk memeluk erat tubuh ini
untuk mengisi kekosongan hati ini
ruang ini akan tetap ada
tetap aman dan terjaga
ruangan ini akan selalu ada di hati
khusus untuk menyambut kau kembali
Ivanata JatiX
Selamat datang di blog saya ini. Jika anda keberatan dengan tulisan-tulisan saya yang tidak ada artinya ini, saya minta maaf.Terima kasih. 'Iva'
Kamis, 11 Agustus 2011
Minggu, 10 April 2011
Hati yang meratap
Disini ku termenung sendiri...
Di atas gedung yang sepi...
Menatap senja sore hari...
Tanpa dirimu yang menemani...
Hari-hariku yang sepi...
Hanya bisa ku lalui di atas kursi ini...
Kursi roda yang ku sandari...
Setiap waktu, setiap hari...
Tak ada yang mengerti...
Tak ada yang memahami...
Perasaanku saat ini...
Yang menghantui dikala sunyi...
Tak bisakah dia mengerti...
tak bisakah dia pahami...
Aku membutuhkannya saat ini...
Aku membutuhkannya tiap hari...
Di atas gedung yang sepi...
Menatap senja sore hari...
Tanpa dirimu yang menemani...
Hari-hariku yang sepi...
Hanya bisa ku lalui di atas kursi ini...
Kursi roda yang ku sandari...
Setiap waktu, setiap hari...
Tak ada yang mengerti...
Tak ada yang memahami...
Perasaanku saat ini...
Yang menghantui dikala sunyi...
Tak bisakah dia mengerti...
tak bisakah dia pahami...
Aku membutuhkannya saat ini...
Aku membutuhkannya tiap hari...
Perjalanan Cintaku
Dulu...
Kita duduk bersama...
Belajar di meja yang sama...
Tanpa ada perasaaan apa-apa...
Kini...
Saat kita sudah mulai dewasa...
kita mulai merasa berbeda...
merasa saling suka...
Empat belas September lalu...
Kau menemuiku...
Menatapku...
Mengungkapkan perasaanmu padaku...
Meski banyak yang mengatakan...
' Kau tak pantas bagiku...
Kau tak bisa di sisiku...
Aku bisa lebih beruntung tanpamu...'
Tapi keputusan berada di tanganku...
Tak ada yang berhak memerintahku...
Tak peduli mereka berkata begitu...
Karna aku akan tetap menyayangimu...
Kita duduk bersama...
Belajar di meja yang sama...
Tanpa ada perasaaan apa-apa...
Kini...
Saat kita sudah mulai dewasa...
kita mulai merasa berbeda...
merasa saling suka...
Empat belas September lalu...
Kau menemuiku...
Menatapku...
Mengungkapkan perasaanmu padaku...
Meski banyak yang mengatakan...
' Kau tak pantas bagiku...
Kau tak bisa di sisiku...
Aku bisa lebih beruntung tanpamu...'
Tapi keputusan berada di tanganku...
Tak ada yang berhak memerintahku...
Tak peduli mereka berkata begitu...
Karna aku akan tetap menyayangimu...
Empat Belas hari
Empat belas hari sudah...
Kau meninggalkanku...
Empat belas hari sudah...
Kau tak disampingku...
Tak pernahkah kau tau...
Bahwa aku menantimu...
Empat belas hari sudah...
Kau tak di sampingku...
Empat belas hari sudah...
bayang-bayangmu menghantuiku...
Tak pernahkah kau hitung...
Berapa lama ku menunggumu...
Empat belas hari sudah...
Kau meninggalkanku...
Empat belas hari sudah...
Kau tak disampingku...
Tak pernahkah kau tau...
Bahwa aku menantimu...
Empat belas hari sudah...
Kau tak di sampingku...
Empat belas hari sudah...
bayang-bayangmu menghantuiku...
Tak pernahkah kau hitung...
Berapa lama ku menunggumu...
Empat belas hari sudah...
Langganan:
Postingan (Atom)